Langsung ke konten utama

Presiden-Presiden Republik Indonesia dan Film

Sebuah catatan :

Orang-orang bilang saya seorang pengamat film. Ya, saya akui, saya memang menonton film apa saja, sudah semenjak dari masa kanak-kanak, sebelum genap berusia lima tahun. Begitu juga keluarga saya, dan orang-orang di sekeliling saya, sahabat-sahabat, teman-teman, termasuk wanita-wanita yang dekat dengan saya. Oleh karena itulah pada hemat saya, semua orang adalah penggemar film. Padahal pada kenyataannya tidaklah demikian.

Bagi yang sudah menonton filmnya Hanung Bramantyo, Perempuan Berkalung Sorban (2009), mungkin baru menyadari kalau ada segolongan orang yang mengharamkan menonton film. Begitu pula bagi yang pernah menonton film pemenang banyak piala dalam festival internasional, karya Soaib Mansoor, Khuda Ki Liye (In the Name of God/2008), mungkin baru mengetahui kalau film dan bioskop ditentang keras oleh suatu golongan di Negara Pakistan.

Kesadaran ini membuat saya membuat refleksi, bagaimana dengan mereka yang pernah menjadi orang-orang nomor satu di republik ini? Apakah mereka juga pengggemar film seperti saya? Adakah kegiatan mereka yang berkaitan dengan dunia film? Inilah hasilnya yang hendak saya laporkan kepada Anda…

Soekarno
Kepala Negara Republik Indonesia, dari 1945 sampai dengan 1966. Jelas beliau adalah penggemar film Hollywood, hafal bintang bintang popular semasa seperti John Wayne, dan tentu saja bomseks Marilyn Monroe.

Pada tahun, ketika Bung Karno berkunjung ke Amerika Serikat, ia disambut hangat oleh Presiden John F. Kenndy, banyak bintang top yang mengelu-elukannya. Bahkan, putra sulungnya, Guntur Soekarnoputra, dihadiahi oleh sang koboi legendaries Roy Rogers, satu stel busana koboi komplit dengan sepatu larasnya.

Jauh sebelum menjadi proklamator, ketika dibuang pemerintah colonial Belanda ke luar Pulau Jawa, kalau salah ke Benkoelen (sekarang : Bengkulu di Sumatera Selatan), Bung Karno sempat menyalurkan bakatnya sebagai sutradara sandiwara. Beliau membentuk sebuah perkumpulan sandiwara dengan sejumlah pemuda-pemudi, lalu menulis cerita-cerita scenario dan mengarahkannya sendiri beberapa pergelaran di tempat pembuangannya, antaranya yang paling terkenal adalah Dr. Satan.

Mungkin saja diilhami dari karya klasik Mary Shelley. Frankestein, tapi Bung Karno mengubahnya sedemikian rupa. Dituturkan seorang ilmuwan jenius yang menyatukan berbagai bagian tubuh untuk membentuk sesosok manusia baru mumpuni. Apa yang tersirat di balik cerita tersebut adalah pesan mempersatukan Indonesia yang terdiri dari beragam suku bangsa, ras, dan agama, demi mencapai kemerdekaan.

Mungkin kalau Bung Karno tidak menjadi presiden, bisa saja ia berkembang sebagai sutradara, karena pada dasarnya memang mencintai kebudayaan. Terlihat berkawan baik dengan tokoh-tokoh seperti Usmar Ismail. Antara lain beliau merestui pembuatan film dakwah, Tauhid (1954) arahan Asrul Sani, bercerita tentang sekelompok manusia yang menunaikan ibadah naik haji ke Mekkah.

Darah seni Bung Karno menurun ke seorang putranya, Guruh Soekarnoputra, yang memimpin koreographer tari, menggubah lagu, menggelar pertunjukan musikal, bahkan sempat main film Untuk Indonesia dan Wali Songo.

Bung Karno sempat ditampilkan dalam film-film :
·         Pengkhianatan G 30 S PKI (1982)
·         Djakarta’66 (1983/tetap diperani Umar Khayam)
·         Film Australia, The Year of Living Dangerously (1983), yang dibintangi Mel Gibson sebagai wartawan (Bung Karno tampil sekelebat diperani pemain Filipina karena memang lokasi syutingnya di Manila)
·         Film kerjasama Indonesia-Tiongkok, Chow En Lai in Bandung/2003 (Bung Karno diperani Soultan Saladin), dan
·         Gie (2004), karya Riri Riza, ada adegan Soe Hok Gie (diperani Nicolas Syahputra) diterima Bung Karno di Istana Negara (juga diperani Soultan Saladin)


Suharto
Presiden kedua ini berkuasa lebih awet, 32 tahun (1966-1998)

Mungkin belum banyak yang tahu, kalau Bapak Pembangunan kita ini sangat menyukai film silat, khususnya produksi Show Brothers, Hongkong.

Saya punya pengalaman pribadi mengenaihal ini. Pada tahun 1976, saya pernah membantu Tobali Indah Film yang selain memproduksi film nasional juga mengimpor film Mandarin. Salah satu yang paling sukses, Killer Clans, arahan Chu Yuan, dengan all stars-cast : Ku Feng, Yueh Hua, Tsung Hua, Ching Li, Ling Yuan, Ching Miao, Chin Ping Wong Yung, Li Shiu-sien, Wang Chung, Lo Lieh, dan lain-lainnya/ Skenarionya diangkat dari cersil popular karya Ku Lung/. Liu Sing Hu Tie Jien, bahkan kemudian saya membaut booklet setebal 32 halaman yang penuh foto dan cerita di balik layer (behind the screen).

Ternyata buku sayu itu sampai juga ke tangan beliau yang memang sangat menyukai film tersebut. Sampai dua kali atau mungkin lebih, Pak Harto meminjam filmnya untuk ditonton di rumahnya pribadi, Jl. Cendana No. 8, Menteng, Jakarta Pusat.

Ingin tahu certia Killer Clans? Tentang seorang tokoh, pemimpin persilatan yang dihormati dengan julukan Lao_pek. Ia dikhianati murid kepercayaannya sendiri. Markas besarnya porak-poranda, namun Lao-Pek yang waskita berhsil lolos karena telah menyediakan berbagai sarana buila terjadi sesuatu yang mengancamnya. Rupaynay filsafat-filsafat yang diterapkan Lao-Pek itu sangat berkesan bagi beliau yang mewaspadai munculnya tokoh-tokoh serupa Brutus di sekeliling.(!).

Saya juga pernah menonton bersama Ibu Tien, film karya Syuman Djaya, R.A. Kartini (1982) yang diperani Jenny Rachman, pada gala premiere specialnya di President Theatre, lapangan Monas, Jl. Medan Merdeka Selatan. Untuk diketahui, film itu diproduksi oleh PT. Nusantara Film.

Pak Harto ditampilkan dalam film-film yang direstuinya ;
Janur Kuning (1979), arahan Alam Surawidjaya, diperani Kaharuddin Syah.
Pengkhianatan G.30.S PKI (1982), arahan Arifin C. Noer, diperani Amoroso Katamasi.
Djakarta’66 (1983), arahan sutradara yang sama, juga pemain yang sama.
Nyoman dan Merah Putih (1989), sempat disyut adegan klimaks ketika Pak Harto turun di sebuah mobil untuk memasuki gedung pertemuan.

B.J. Habibie.

Presiden ketiga ini rupanya bukan sajat tertarik pada tekhnologi membangun pesawat dan membeli kapal tanker dari Jerman, tapi juga secara berterus terang menyatakan sangat menyukai sinetron serial Cinta Fitri yang ditayangkan stripping setiap malam di SCTV sejak tahun 2007.

Bersama keluarganya, istri, anak-anak, dan cucunya, beliau berusaha meluangkan waktu untuk terus memirsanya. Itu sebabnya Pak Habibie familiar benar pada Tengku Wisnu, Sheeren Sungkar, Donita, Ida Kusumah, dan para pemeran lain.

Kalaupun ada episode yang terlompat, tak perlu cemas, toh Manoj Punjabi, produser MD, pasti bersedia mengirimkan seluruh kaset yang memuat lengkap episode Cinta Fitri. dari season pertama sampai ketiga sekarang.


Abdurachman Wahid
Lebih ngetop dipanggil Gus Dur, sang Kyai nyeleneh.

Tahukah Anda kalau semasa mudanya beliau sangat gemar menonton film? Pengetahuannya tentang dunia film tidak kalah dibandingkan para wartawan kawakan seperti misalnya xjb (JB Kristanto) dari harian Kompas.

Itu sebabnya beberapa tahun silam Gus Dur pernah menjadi Ketua Dewan Juri Festival Film Indonesia. Pada masa itu tentu saja indra penglihatannya masih tajam. Film yagn dimenangkan sebagai peraih piala Citra Film Terbaik adalah arahan Slamet Rahardjo, Kembang Kertas (1984).


Megawati Soekarnoputri

Nah, satu-satunya perempuan yang pernah menjadi orang nomor satu di republik ini, ternyata sudah sudahmenjadi rahasi umu, menggemari film India.

Favoritnya tentu saja film India terbaik, Kuch Kuch Hota Hai (1998). Itu sebabnya, Raam Punjabi khusus mengundang beliau untuk menonton Kabhi Kushi Kabie Gam (2001) di Hollywood KC 21, yang dibintangi Shah Rukh Khan, Kajol dan Amitabh Bachchan. Rupanya melodrama yang penuh adegan joget-nyanyi dengan cerita mendayu-dayu disukainya sebagai selingan dari kerunyaman politis.

Saya juga berkesempatan menonton bersama beliau di studio PPHUI, dalam acara yang digelar kedutaan RRI, preview film Chow En-lai in Bandung. Dalam dokurama tersebut, ditampilkan Mega ketika masih gadis cilik usia lima tahunan, yang berani berdialog dalam bahasa Inggris dengan Perdana Menteri Tiongkok.

Sayangnya, ketika sayu tanyakan, adalah minat untuk mengedarkan film tersebut agar bisa ditonton khalayak ramai, beliau menjawab :”Saya ndak berpengalaman soal film,” Lha, maksud saya, biar saya yang merilis, Ibu tinggal merestuai saja, tapi belaiu cuma mengganda senyum.

Susilo Bambang Yudhoyono

Bersama presiden yang keenam ini, saya sempat beberapa kali nonton bareng. Dimulai dari film Serambi, karya Garin Nugroho, dan kawan-kawan, berlatar Aceh paska benacana Tsunami. Kami menonton selewat pukul 21.00 di Studio XXI, Jl., MH Thamrin, Jakarta Pusat. Belaiu dan stafnya duduk di barisan kehormatan, paling tengah. Saya duduk tiga baris di belakangnya,terus terang saya, juga beberapa kawan lain, merasa agak resah dan setengah mengantuk menonton dokudrama tersebut, tapi kebelet pipin pun mesti ditahan karena jelas kurang santun kalau mondar-mandir selagi Bapak Presiden duduk anteng menonton.

Setelah itu, beliau bersama ibu, dan jubir Istana Kepresidenan juga berturutan menonton film-film pilihan lain seperti : Nagabonar Jadi 2, Ayat-Ayat Cinta, dan Laskar Pelangi.

Umumnya, selesai menonton SBY saat dikerumuni para wartawan, termasuk kamera infotainment, memberikan kesan simpatik dan positif terhadap film tersebut dengan harapan klise, tentu saja semoga film Indonesia semakin berjaya…


Itulah catatan saya tentang enam tokoh yang pernah menjadi Presiden Republik Indonesia.


(info sharing dari catatan Yan Wijaya)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks Bacaan Gema Takbir Malam Lebaran

Ketenangan hati dan jiwa setelah melaksanakan ibadah puasa bulan ramadhan, terasa begitu indah ketika dikumandangkan gema takbir " Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar, Walillahilham " Dan malam lebaran adalah waktunya Takbiran.  Dan inilah  teks bacaan atau lafadz  takbir malam lebaran (Idul fitri/Idul adha). Lengkap dengan teks arab dan arti serta bentuk teks takbir versi panjang (sempurna) a. Takbir umumnya  : الله اكبر- الله اكبر- الله اكبر لااله الاالله والله اكبرالله اكبر ولله الحمد Allaahu akbar.. Allaahu akbar.. Allaahu akbar..... Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil - hamd. Artinya : Allah maha besar (3X) Tiada Tuhan selain Allah Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah. b. Baca'an yang sempurna  : الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا, لااله الا الله وحده, صدق وعده, ونصر عبده, وأعزجنده وهزم الاحزاب واحده, لااله الاالله ولانعبد الاإياه, مخلصين له الد ين, ولو كره الكا فرون, ولو كره الم

Jarak Tempuh Antar Kota & Antar Provinsi (di Pulau Jawa-Madura-Bali)

A. RUTE JAKARTA – JAWA TIMUR – BALI 1. Jakarta-Denpasar : Jakarta-cikampek (via tol) = 73 km, Cikampek-Sukamandi-Ciasem-Pamanukan = 46 km, Pamanukan-patrol-kandanghaur-lohbener = 56 km, Lohbener-Jatibarang-Palimanan (via tol)-Plumbon-Kanci = 74 km, Kanci-Losari = 29 km, Losari-Brebes = 27 km, Brebes-Tegal = 9 km, Tegal-Pemalang = 27 km, Pemalang-Comal-Pekalongan = 31 km, Pekalongan-Batang-Weleri-Kendal = 50 km, Kendal-Kaliwungu-Semarang = 12 km, Semarang-Demak = 18 km, Demak-Kudus = 25 km, Kudus-Pati = 24 km, Pati-Rembang = 35 km, Rembang-Tuban = 100 km, Tuban-Babat = 28 km, Babat-Lamongan = 27 km, Lamongan-Gresik = 28 km, Gresik-Surabaya = 15 km, Surabaya-Bangil-Pasuruan = 64 km, Pasuruan-Probolinggo-Situbondo-Ketapang = 246 km, Gilimanuk-Negara-Tabanan = 108 km, Tabanan-Denpasar = 26 km. Total Jarak Tempuh = 1178 km 2. Jakarta-Banyuwangi : Jakarta-cikampek (via tol) = 73 km, Cikampek-Sukamandi-Ciasem-Pamanukan = 46 km, Pamanukan-patrol-kandanghaur-lohbener = 56 km, L

Menghilangkan Logo Windows Saat Loading

Sering kita bertanya apakah logo windows saat loading bisa dihilangkan. Jika ini bisa dihilangkan apa bisa mempercepat proses booting. Nah, kira-kira bisa nggak ya, namanya juga usaha kita coba untuk mengutak-atik supaya bisa dibuktikan, apakah bisa mempercepat proses booting atau tidak,  yupz...silakan dicoba langkah2 di bawah ini... : klik Start > klik kanan My Compute r > pilih Properties Muncul jendela System Properties . Pindah ke tab Advenced pada bagian Startup dan Recovery klik tombol Settings . Muncul jendela Startup dan Recovery , lalu klik tombol Edit . Muncul Notepad . Edit isi boot ini ketikkan setelah : fastdetect/ noguiboot , seperti gambar di bawah ini. Simpan lalu restart windows dan lihat perubahannya. Ok sob..selamat mencoba...semoga bermanfaat..!! >> Wassalam kata bijak "Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatak